Jumat, 17 Juli 2020

CHEAT CLASH OF ZOMBIE 2 TERBARU 2020

why gameguardian doesn't support "cheat" apps for game clash of zombie 2, even though the game is very difficult to "cheat" thx.
...
why gameguardian doesn't support "cheat" apps for game clash of zombie 2, even though the game is very difficult to "cheat" thx.

Sabtu, 26 Agustus 2017

ABOUT HABIB RIZIEQ SHIHAB.

ABOUT HABIB RIZIEQ SHIHAB

ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ ‏
oleh Solihin ibn Sunardi

Latar Belakang Keluarga

Habib Muhammad Rizieq Syihab bin Husein Shihab (Pimpinan Front Pembela Islam:FPI) lahir di Jakarta 24 Agustus 1965, ayahnya bernama Sayyid Husein Syihab (alm), dan ibunya bernama Syarifah Sidah Al-Attas. Rumahnya terletak di Jl. Petamburan III No. 83, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Di ujung gang rumahnya terdapat sebuah took/warung usaha minyak wangi dan perlengkapan shalat kepunyaan Habib Rizieq.

Ayahnya Sayyid Husein (alm) bersama kawan-kawannya pada tahun 1937 mendirikan PAI atau Pandu Arab Indonesia. Sebuah perkumpulan kepanduan yang didirikan orang Indonesia berketurunan Arab yang berada di Jakarta, yang selanjutnya menjadi PII atau Pandu Islam Indonesia. Di dalam diri Habib Rizieq Syihab mengalir darah Arab dan juga Betawi, status sosial beliau juga sebagai keturunan Habib dan mengaku sebagai keturunan ke-38 Nabi Muhammad SAW. Sebutan lain dari Habib adalah Sayyid. Sayyid (jamak dari Sadah) adalah kata yang berasal dari bahasa arab, yang artinya tuan. Sharif (jamak dari Sharaf) yang artinya dihormati adalah sinonim dari Sayyid. Sayyid adalah gelar dan tertuju kepada seseorang atau kelompok. Gelar ini identik untuk laki-laki, untuk perempuan adalah Sayyidah atau Syarifah. Sayyid tertuju kepada orang arab, khususnya yang mengklaim sebagai keturunan Nabi Muhammad melalui cuu Beliau, Husein (anak dari Fatimah Az-Zahrah dan Ali bin Thalib).

Beliau menikah pada 11 September 1987 dengan Syarifah Fadhlun yang masih berasal dari keluarga dan kalangan Habib. Dari hasil pernikahannya, Beliau dikarunia lima orang anak : Rufaidah Shihab, Humairah Shihab, Zulfa Shihab, Najwa Shihab, dan Mumtaz Shihab. Kelima anaknya disekolahkan di Jami’at Khair, dan juga didatangkan guru privat (ilmu agama dan umum).
Selain berjualan minyak wangi dan perlengkapan shalat, Habib Rizieq juga berdakwah dan mengajar di Jami’at Khair. Di rumahnya setiap malam Jum’at diadakan pengajian yang dimulai dari pukul 17.30 sampai 20.30, wirid yang dilafadzkan adalah Wirid al-Lathif dan Ratib Al-Haddad. Dua macam wirid ini populer di kalangan tarekat Haddadiyah , yang namanya diambil dari Sayyid atau Habib Abdullah al-Haddad, yang dinisbahkan kepada Imam Alawi bin Ubaidillah putra Imam Ahmad al-Muhajir yang dipandang sebagai founding father kaum Hadhrami, kelompok Sayyid yang berasal dari Hadramaut, Yaman Selatan. Tarekat yang dianut oleh para Habaib adalah tarekat Alawiyyin/Alawiyyah, yang berasal dari kata Ba Lawi yaitu suatu marga yang berasal Sayyid Muhammad bin Alawi. Tarekat ini berbeda dengan tarekat lain pada umumnya, perbedaan itu dapat dilihat dari praktiknya yang tidak menekankan segi riyadhah (olah rohani) dan kezuhudan melainkan lebih menekankan kepada amal, akhlak, dan beberapa wirid serta dzikir ringan.
Dari perspektif sejarah, kelompok Sayyid yang sekarang ada di Indonesia berasal dari Hadramaut. Hadramaut adalah salah satu provinsi di Yaman Selatan. Pada tahun 1885, orang Hadramaut yang berada di Indonesia berjumlah 20.000 orang, 10.888 berada di Jawa dan Madura, dan 9.613 berada di pulau lain. Tahun 1905, orang Hadramaut bertambah menjadi 30.000 orang. 19.148 berada di Jawa dan Madura, dan 10.440 berada di pulau lain. Menjelang tahun 1934, sekitar 20 sampai 30 persen orang Hadramaut menetap di Hindia Belanda (Indonesia), Afrika Utara, dan negara-negara laut merah. Orang Hadramaut umumnya tinggal di sekitar pantai, kota-kota besar seperti Batavia (Jakarta), Pekalongan, Semarang, dan Surabaya serta Palembang.

Riwayat Pendidikan

Pendidikannya sekolahnya dimulai di SDN 1 Petamburan, SMP 40 Pejompongan, SMP Kristen Bethel Petamburan Jakarta, SMAN 4 Gambir, dan SMA Islamic Village (Tangerang) sampai pada tahun 1982. Kemudian tahun 1983 kuliah di LIPIA selama setahun kemudian Habib mendapat beasiswa dari OKI untuk melanjutkan studi S1 di King Saud University, jurusan Dirasah Islamiyah, Fakultas Tarbiyah. Tahun 1990 Habib Rizieq berhasil menyelesaikan studinya dan sempat mengajar di sebuah SLA di Riyadh selama 1 tahun lalu kembali ke Indonesia pada tahun 1992. Beliau juga sempat melanjutkan studi program Master (S2) di Universitas Anta Bangsa, Malaysia namun hanya sampai 1 tahun dan Beliau kembali ke Indonesia untuk melanjutkan dakwahnya.

Karier Habib Rizieq Syihab

Selain mengisi pengajian-pengajian, Habib Rizieq juga pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Jami’at Khair sampai tahun 1996. Walaupun sudah tidak menjabat sebagai kepala sekolah, Beliau masih aktif mengajar di sekolah tersebut sebagai guru bidang fiqih atau ushul fiqh. Pengalaman organisasinya dimulai ketika Beliau menjadi anggota Jami’at Khair, ormas berbasis keturunan Arab dan Habib. Habib Rizieq juga pernah menjabat Dewan Syari’at BPRS At-Taqwa, Tangerang. Sebelum menjadi Ketua FPI, beliau pernah menjadi pimpinan atau pembina sejumlah majlis ta’lim se-Jabodetabek lalu dari mulai berdirinya FPI (tahun 1998) sampai 2002 menjabat sebagai Ketua Umum FPI, dan dari 2003 sampai sekarang menjabat sebagai Ketua Majelis Tanfidzi FPI.

Peran Habib Rizieq Dalam Tubuh FPI

FPI merupakan sebuah organisasi yang memiliki struktur. Adanya struktur menunjukkan bahwa hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya merupakan suatu ikatan atas-bawah secara hierarkis. Relasi atas-bawah itu berlangsung dalam sistem komando, dengan posisi puncak ditempati oleh Habib Rizieq. Selain sebagai pusat komando, Habib Rizieq juga merupakan sebagai pusat wacana. Ide dan gagasan yang berkembang dalam tubuh FPI berasal dari Habib Rizieq. Bagi kalangan pengikut FPI, buku Dialog Amar Ma’ruf Nahi Munkar bisa dikatakan sebagai kitab suci bagi kalangan pengikut FPI.
Posisi Habib Rizieq di posisi puncak komando dan wacana semakin kuat, hal ini dikarenakan adanya pencitraan positif terhadap dirinya dari para pengikut FPI tanpa disadari oleh diri Habib Rizieq sendiri. Pencitraan positif ini juga dikolerasikan dengan keimanan, pengetahuan, dan keberanian. Konsistensi (istiqamah) adalah refleksi keimanan; karya tulis, pendidikan tinggi, dan kedalaman ilmu adalah bukti keilmuan; tak gentar menghadapi tantangan dan resiko walau harus masuk penjara adalah bukti keberanian. Di mata pengikutnya, Habib Rizieq memiliki semua sifat dan citra positif ini.

Dalam kehidupan sehari-hari Habib Rizieq hidup sangat sederhana. Hal ini dapat dilihat dari rumah Beliau yang kecil dan berada di gang kecil, itu pun masih mengontrak. Mobil yang Beliau gunakan pun masih kredit atau cicilan, padahal Beliau sangat mungkin untuk hidup secara kaya dan mewah dari jaringan social dan posisi yang Beliau pegang. Namun semua itu ditolak oleh Habib Rizieq untuk menikmati itu semua dan lebih memilih hidup apa adanya sambil terus berjuang.
Pilihan hidup ini membuat dan mempertahankan kedekatan jarak sosial Habib Rizieq dengan para pengikutnya sehingga Beliau tetap berada dalam kelas sosial budaya dengan para pendukungnya. Dengan kata lain, pilihan Beliau untuk tetap hidup apa adanya menjaga Habib Rizieq berada dalam akar budaya dan sosial para pengikutnya.
Pencitraan positif ini telah menjadi bagian dari alat reproduksi pengaruhnya. Kenyataan lain yang membuat menguatnya citra positif Habib Rizieq di kalangan pengikutnya adalah adanya kedekatan Habib Rizieq dengan beberapa tokoh politik, pejabat, dan militer. Ada kebanggan di hati para pengikutnya ketika mereka tahu bahwa Habib Rizieq mempunyai relasi dengan Jendral Wiranto, Mayjen Jaja Suparman, Irjen Noegroho Djayusman, dan beberapa pejabat tinggi negara. Kebanggan ini telah memperkuat wibawa dan pengaruh Habib Rizieq.
Relasi kuasa di FPI terpusat pada satu orang atau satu tokoh, yaitu Habib Rizieq. Jika seseorang membicarakan FPI berarti orang tersebut juga sedang membicarakan Habib Rizieq, jika seseorang membicarakan Habib Rizieq berarti orang tersebut juga sedang membicarakan FPI. FPI merupakan transformasi dari Habib Rizieq, bisa dikatakan bahwa Habib Rizieq adalah FPI.

Semoga bermanfaat

ﻭَﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ

sahabat fillah
ABOUT HABIB RIZIEQ SHIHAB.

JIHAD SOSMED BUKAN MAIN-MAIN BELAKA


JIHAD SOSMED BUKAN MAIN-MAIN

JIHAD SOSMED adalah perjuangan umat muslim atau mujahidin dan mujahidah di dunia maya atau sosial media. ada yang saling sharing status facebook, Twitter, google plus, instagram, yobby, meetme, dan lain sebagainya. ada pula yang jadi tukang copas status.
dan HABIB RIZIEQ SHIHAB menghimbau pada mujahidin-mujahidah sosial media seperti berikut;


Disaat orang mencibir Mujahid Sosmed sebagai tukang Copas, tapi justru hasilnya Gubernur Penista Agama tumbang dan dipenjara.
Disaat orang menghina Mujahid Sosmed sebagai pengangguran, tapi justru hasilnya puluhan Musuh Islam di Pilkada berguguran.
Disaat orang memfitnah Mujahid Sosmed sebagai penebar HOAX, tapi justru hasilnya aneka fitnah terhadap Ulama dan Akktivis Islam kebongkar sampai ke akar-akarnya.
Disaat orang menuduh Mujahid Sosmed sebagai penebar kebencian, tapi
justru hasilnya para penebar kebencian terhadap Islam kewalahan menghadapi Mujahid Sosmed yang habis-habisan bela islam.
Disaat orang meremehkan Mujahid Sosmed, tapi justru hasilnya rezim kalang kabut dan jatuh bangun mencari cara melumpuhkan Mujahid Sosmed.
Mujahid Sosmed bukan tanpa resiko..
Resikonya dituduh menebar kebencian dan dijerat UU ITE lalu dipenjara tahunan..
AYO... para Mujahid Sosmed:
1. Rapatkan Barisan
2. Satukan Potensi
3. Atur Strategi
4. Cantik Berjuang
5. Sulit Dihadang

ABU BAKAR AS-SHIDDIQ

Bismillahirahmani rahimi
ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ ‏

Abu Bakar ash-Shiddiq adalah
sahabat Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam yang paling
mulia, bahkan dikatakan ia
adalah manusia termulia setelah
para nabi dan rasul.
Keutamannya adalah sesuatu
yang melegenda, hal itu
diketahui oleh kalangan awam
sekalipun. Membaca kisah
perjalanan hidupnya seakan-
akan kita merasa hidup di dunia
hayal, apa benar ada orang
seperti ini pernah menginjakkan
kaki di bumi? Apalagi di zaman
kita saat ini, memang manusia
teladan sudah sulit terlestari.
Namun seiring pergantian masa
dan perjalanan hidup manusia,
ada segelintir orang atau
kelompok yang mulai mencoba
mengkritik perjalanan hidup Abu
Bakar ash-Shiddiq setelah Allah
dan Rasul-Nya memuji
pribadinya. Allah meridhainya
dan menjanjikan surga untuknya,
radhiallahu ‘anhu.

ﻭَﺍﻟﺴَّﺎﺑِﻘُﻮﻥَ ﺍﻟْﺄَﻭَّﻟُﻮﻥَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤُﻬَﺎﺟِﺮِﻳﻦَ
ﻭَﺍﻟْﺄَﻧْﺼَﺎﺭِ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺍﺗَّﺒَﻌُﻮﻫُﻢْ ﺑِﺈِﺣْﺴَﺎﻥٍ
ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻢْ ﻭَﺭَﺿُﻮﺍ ﻋَﻨْﻪُ ﻭَﺃَﻋَﺪَّ
ﻟَﻬُﻢْ ﺟَﻨَّﺎﺕٍ ﺗَﺠْﺮِﻱ ﺗَﺤْﺘَﻬَﺎ ﺍﻟْﺄَﻧْﻬَﺎﺭُ
ﺧَﺎﻟِﺪِﻳﻦَ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺃَﺑَﺪًﺍ ۚ ﺫَٰﻟِﻚَ ﺍﻟْﻔَﻮْﺯُ
ﺍﻟْﻌَﻈِﻴﻢُ

“Orang-orang yang terdahulu
lagi yang pertama-tama (masuk
Islam) dari golongan muhajirin
dan anshar dan orang-orang
yang mengikuti mereka dengan
baik, Allah ridha kepada mereka
dan merekapun ridha kepada
Allah dan Allah menyediakan
bagi mereka surga-surga yang
mengalir sungai-sungai di
dalamnya selama-lamanya.
Mereka kekal di dalamnya.
Itulah kemenangan yang
besar.” (QS. At-Taubah: 100)

Kritik tersebut mulai
berpengaruh pada jiwa-jiwa yang
mudah tertipu, kepada hati yang
lalai, dan kepada pribadi-
pribadi yang memiliki hasad
kepada generasi pertama.
Kali ini kita tidak sedang
menceritakan kepribadian Abu
Bakar secara utuh, karena hal
itu sulit diceritakan di tulisan
yang singkat ini. Tulisan ini
akan menyuplikkan sebagian
teks-teks syariat yang
menjelaskan tentang kemuliaan
Abu Bakar.

Nasab dan Karakter Fisiknya
Nama Abu Bakar adalah
Abdullah bin Utsman at-Taimi,
namun kun-yahnya (Abu Bakar)
lebih populer dari nama aslinya
sendiri. Ia adalah Abdullah bin
Utsman bin Amir bin Amr bin
Ka’ab bin Sa’ad bin Ta-im bin
Murrah bin Ka’ab bin Luai bin
Ghalib bin Fihr al-Qurasyi at-
Taimi. Bertemu nasabnya dengan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam pada kakeknya Murrah
bin Ka’ab bin Luai.

Ibunya adalah Ummu al-Khair,
Salma binti Shakhr bin Amir bin
Ka’ab bin Sa’ad bin Ta-im.
Dengan demikian ayah dan ibu
Abu Bakar berasal dari bani Ta-
im.

Ummul mukminin, Aisyah
radhiallahu ‘anhu menuturkan
sifat fisik ayahnya, “Ia seorang
yang berkulit putih, kurus, tipis
kedua pelipisnya, kecil
pinggangnya, wajahnya selalu
berkeringat, hitam matanya,
dahinya lebar, tidak bisa
bersaja’, dan selalu mewarnai
jenggotnya dengan memakai inai
atau katam (Thabaqat Ibnu
Sa’ad, 1: 188).

Adapun akhlak Abu Bakar, ia
adalah seorang yang terkenal
dengan kebaikan, keberanian,
sangat kuat pendiriannya,
mampu berpikir tenang dalam
keadaan genting sekalipun,
penyabar yang memiliki tekad
yang kuat, dalam
pemahamannya, paling mengerti
garis keturunan Arab, orang
yang bertawakal dengan janji-
janji Allah, wara’ dan jauh dari
kerancuan pemikiran, zuhud,
dan lemah lembut. Ia juga tidak
pernah melakukan akhlak-
akhlak tercela pada masa
jahiliyah, semoga Allah
meridhainya.

Sebagaimana yang telah
masyhur, ia adalah termasuk
orang yang pertama memeluk
Islam.
Keutamaan Abu Bakar
– Orang yang Rasulullah Percaya
Untuk Menemaninya Berhijrah
ke Madinah

ﺇِﻟَّﺎ ﺗَﻨْﺼُﺮُﻭﻩُ ﻓَﻘَﺪْ ﻧَﺼَﺮَﻩُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺇِﺫْ
ﺃَﺧْﺮَﺟَﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﺛَﺎﻧِﻲَ ﺍﺛْﻨَﻴْﻦِ ﺇِﺫْ
ﻫُﻤَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻐَﺎﺭِ ﺇِﺫْ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻟِﺼَﺎﺣِﺒِﻪِ ﻟَﺎ
ﺗَﺤْﺰَﻥْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣَﻌَﻨَﺎ

“Jikalau kamu tidak
menolongnya (Muhammad) maka
sesungguhnya Allah telah
menolongnya (yaitu) ketika
orang-orang kafir (musyrikin
Mekah) mengeluarkannya (dari
Mekah) sedang dia salah
seorang dari dua orang ketika
keduanya berada dalam gua, di
waktu dia berkata kepada
temannya: “Janganlah kamu
berduka cita, sesungguhnya
Allah beserta kita”. (QS. At-
Taubah: 40)

Dalam perjalanan hijrah ini, Abu
Bakar menjaga, melayani, dan
memuliakan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ia mempersilahkan Rasul untuk
beristirahat sementara dirinya
menjaganya seolah-olah tidak
merasakan letih dan butuh untuk
istirahat.

Anas bin Malik meriwayatkan
dari Abu Bakar, Abu Bakar
mengatakan, “Ketika berada di
dalam gua, aku berkata kepada
Rasulullah, ‘Sekiranya orang-
orang musyrik ini melihat ke
bawah kaki mereka pastilah kita
akan terlihat’. Rasulullah
menjawab, ‘Bagaimana
pendapatmu wahai Abu Bakar
dengan dua orang manusia
sementara Allah menjadi yang
ketiga (maksudnya Allah
bersama dua orang tersebut)’.
Rasulullah menenangkan hati
Abu Bakar di saat-saat mereka
dikepung oleh orang-orang
musyrikin Mekah yang ingin
menangkap mereka.
– Sebagai Sahabat Nabi yang
Paling Dalam Ilmunya
Abu Said al-Khudri mengatakan,
“Suatu ketika, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkhutbah di hadapan para
sahabatnya dengan mengatakan,
‘Sesungguhnya Allah telah
menyuruh seorang hamba untuk
memilih dunia atau memilih
ganjaran pahala dan apa yang
ada di sisi-Nya, dan hamba
tersebut memilih apa yang ada
di sisi Allah’.
Kata Abu Sa’id, “(Mendengar
hal itu) Abu Bakar menangis,
kami heran mengapa ia menangis
padahal Rasulullah hanya
menceritakan seorang hamba
yang memilih kebaikan.
Akhirnya kami ketahui bahwa
hamba tersebut tidak lain
adalah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam sendiri. Abu
Bakar-lah yang paling mengerti
serta berilmu di antara kami.
Kemudian Rasulullah
melanjutkan khutbahnya,
“Sesungguhnya orang yang
paling besar jasanya dalam
persahabatan dan kerelaan
mengeluarkan hartanya adalah
Abu Bakar. Andai saja aku
diperbolehkan memilih kekasih
selain Rabbku, pasti aku akan
menjadikan Abu Bakar sebagai
kekasih, namun cukuplah
persaudaraan se-Islam dan
kecintaan karenanya.”
– Kedudukan Abu Bakar di Sisi
Rasulullah
Dari Amr bin Ash, Rasulullah
pernah mengutusku dalam
Perang Dzatu as-Salasil, saat
itu aku menemui Rasulullah dan
bertanya kepadanya, “Siapakah
orang yang paling Anda cintai?”
Rasulullah menjawab,
“Aisyah.” Kemudian kutanyakan
lagi, “Dari kalangan laki-
laki?” Rasulullah menjawab,
“Bapaknya (Abu Bakar).”
– Saat Masih Hidup di Dunia,
Abu Bakar Sudah Dipastikan
Masuk Surga
Abu Musa al-Asy’ari
mengisahkan, suatu hari dia
berwudhu di rumahnya lalu
keluar menemani Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Abu Musa berangkat ke masjid
dan bertanya dimana Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam,
dijawab bahwa Nabi keluar
untuk suatu keperluan. Kata
Abu Musa, “Aku pun segera
pergi berusaha menysulunya
sambil bertanya-tanya, hingga
akhirnya beliau masuk ke sebuah
kebun yang teradapat sumur
yang dinamai sumur Aris. Aku
duduk di depan pintu kebun,
hingga beliau menunaikan
keperluannya.
Setelah itu aku masuk ke kebun
dan beliau sedang duduk-duduk
di atas sumur tersebut sambil
menyingkap kedua betisnya dan
menjulur-julurkan kedua kakinya
ke dalam sumur. Aku
mengucapkan salam kepada
beliau, lalu kembali berjaga di
depan pintu sambil bergumam
“Hari ini aku harus menjadi
penjaga pintu Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Tak lama kemudian datanglah
seseorang ingin masuk ke kebun,
kutanyakan, “Siapa itu?” Dia
menjawab, “Abu Bakar.” Lalu
kujawab, “Tunggu sebentar.”
Aku datang menemui Rasulullah
dan bertanya padanya, “Wahai
Rasulullah, ada Abu Bakar
datang dan meminta izin
masuk.” Rasulullah menjawab,
“Persilahkan dia masuk dan
beritahukan padanya bahwa dia
adalah penghuni surga.”
Penutup
Demikianlah Abu Bakar ash-
Shiddiq dengan keutamaan-
keutamaan yang ada padanya.
Sebuah keistimewaan yang
mungkin tidak pernah terlintas
di benak kita, kita dijamin
surga, menjadi kekasih Rasul,
orang kecintaan Rasulullah, dan
sahabat dekatnya. Lalu
bagaimana bisa di hari ini ada
orang yang merendahkan
kedudukan beliau, setelah Allah
dan Rasul-Nya memuliakan dia?
Mudah-mudahan Allah
Subhanahu wa Ta’ala
menjauhkan kita dari sifat buruk
yang merendahkan wali-Nya,
menjadi musuh orang yang Dia
cintai. Semoga Allah meridhai
Abu Bakar ash-Shiddiq.
ﻭَﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ
Semoga bermanfaat.
Sumber kisahmuslim.com

USAMAH BIN ZAID, JENDERAL TERMUDA JIHAD FI SABILILLAH.

ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ ‏

Kisah Orang Shaleh/Shalihah**USAMAH BIN ZAID Radhiyallahu'anhu "JENDRAL TERMUDA JIHAD FI SABILILLAH"*✅ *Usamah Bin Zaid adalah jenderal termuda yang pernah memimpin peperangan yang ketika itu masih berusia 18 tahun. Penunjukannya sebagai Jenderal datang langsung dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.*✅ Ia adalah putra dariZaid bin Haritsah.✅ Usamah lahir tahun ke 7 sebelum hijrah di Mekkah. Kondisi dakwah yang begitu sulit saat itu membuat Rasullulah Shallallahu 'alahi wa sallam senantiasa bersabar. Ketika berita kelahiran Usamah sampai wajah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam langsung berseri.✅ Usamah bin Zaid adalah anak dari seorang sahabat dan merupakan anak angkat Rasulullah Shallallahi 'alaihi wa sallam (sebelum Islam masuk dan menghapus hukum anak angkat), yaitu Zaid bin Haritsah dan Ummu Aiman pengasuh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika kecil.�� Dalam suatu riwayat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berkata: "Ummu Aiman adalah ibuku satu - satunya sesudah ibunda yang mulia wafat, dan satu satunya keluargaku yang masih ada". Riwayat lain bahkan mengatakan Ummu Aiman juga pemah menyusui anak Rasullulah Shallallahu 'alaihi wa sallam.✅ Adapun Zaid bin Haritsah adalah sahabat kesayangan Rasullulah Shallallahu ' alaihi wa sallam dan anak angkat, yang menyebabkan Zaid sempat dipanggil dengan nama Zaid bin Muhammad, tetapi kemudian dihapus oleh hukum Islam. Dimana nama anak harus dinasabkan kepada orang tua kandungnya.�� Demikian sayangnya Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam kepadanya sehingga Usamah diberi lagab, Al Hibb wa Ibnil Hibb 'Kesayangan (dari) Anak Kesayangan' dan Hibb Rasulillah, Jantung Hati Rasulullah karenaRasul Shallallahu 'alaihi wa sallan mencintainya sebagaimana mencintai cucunya, Hasan bin Ali bin Abi Thalib.✅ Usamah tumbuh sebagai pribadi yang besar; cerdik dan pintar, berani luar biasa, bijaksana, pandai meletakkan sesuatu pada tempatnya, tahu menjaga kehormatan, senantiasa menjauhkan diri dari perbuatan tercela, pengasih dan (sebaliknya) dikasihi banyak orang, taqwa, wara' (berhati-hati), dan mencintai Allah Ta'ala.✅ *Usamah Dalam Perang Uhud*Waktu terjadi Perang Uhud, Usamah bin Zaid datang ke hadapan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. beserta serombongan anak-anak sebayanya, putra-putra para sahabat. Mereka ingin turut jihad fi sabilillah. Sebagian mereka diterima Rasulullah dan sebagian lagi ditolak karena usianya masih sangat muda. Usamah bin Zaid termasuk kelompok anak-anak yang tidak diterima. Karena itu, Usamah pulang sambil menangis. Dia sangat sedih karena tidak diperkenankan turut berperang di bawah bendera Rasulullah.✅ *Usamah Dalam Perang Khandaq.*Dalam Perang Khandaq, Usamah bin Zaid datang pula bersama kawan-kawan remaja, putra para sahabat. Usamah berdiri tegap di hadapan Rasulullah supaya kelihatan lebih tinggi, agar beliau memperkenankannya turut berperang.Rasulullah kasihan melihat Usamah yang keras hati ingin turut berperang. Karena itu, beliau mengizinkannya,Usamah pergi berperang menyandang pedang, jihad fi sabilillah. Ketika itu dia baru berusia lima belas tahun.✅ *Usamah Dalam Perang Hunain*Ketika terjadi Perang Hunain, tentara muslimin terdesak sehingga barisannya menjadi kacau balau. Tetapi, Usamah bin Zaid tetap bertahan bersama-sama dengan ‘Abbas (paman Rasulullah), Sufyan bin Harits (anak paman Usamah), dan enam orang lainnya dari para sahabat yang mulia. Dengah kelompok kecil ini, Rasulullah berhasil mengembalikan kekalahan para sahabatnya menjadi kemenangan. Beliau berhasil menyelamatkan kaum muslimin yang lari dari kejaran kaum musyrikin.✅ *Usamah Dalam Perang Mu’tah.*Dalam Perang Mu’tah, Usamah turut berperang di bawah komando ayahnya,Zaid bin Haritsah. Ketika itu umurnya kira-kira delapan belas tahun. Usamah menyaksikan dengan mata kepala sendiri tatkala ayahnya tewas di medan tempur sebagai syuhada. Tetapi, Usamah tidak takut dan tidak pula mundur. Bahkan, dia terus bertempur dengan gigih di bawah komando Ja’far bin Abi Thalib hingga Ja’far syahid di hadapan matanya pula. Usamah menyerbu di bawah komando Abdullah bin Rawahah hingga pahlawan ini gugur pula menyusul kedua sahabatnya yang telah syahid. Kemudian, komando dipegang oleh Khalid bin Walid. Usamah bertempur di bawah komando Khalid. Dengan jumlah tentara yang tinggal sedikit, kaum muslimin akhirnya melepaskan diri dari cengkeraman tentara Rum.✅ Seusai peperangan, Usamah kembali ke Madinah dengan menyerahkan kematian ayahnya kepada Allah Ta'ala. Jasad ayahnya ditinggalkan di bumi Syam (SYiria) dengan mengenang segala kebaikan almarhum.✅ *Jenderal Termuda.*Dengan semua kelebihan Usamah,Rasul Shallallahu alahi wa sallam menugaskannya sebagai Jendral Pasukan Kaum Muslimin yang akan berhadapan dengan Pasukan Romawi. Riwayat menyatakan usia Usamah saat itu baru 17 tahun. Dalam pasukannya, terdapat nama- nama sahabat besar, Abu Bakar Shidiq, Umar bin Khatab, Sa'ad bin Abi Waqqas. Abu Ubaidah bin Jarrah, dan para sahabat senior lainya.✔ Pengangkatan ini sempat menimbulkan desas desus yang menyebabkan kegusaran Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.�� Beliau lalu pergi ke mesjid Nabawi dan berkata:*"Jika kalian mencemoohkan kepemimpinannya, maka kalian dulu juga mencemoohkan kepemimpinan ayahnya. Demi Allah. dia layak untuk jabatan pimpinan. Dan dia adalah orang yang paling aku cintai sesudah ayahnya".*✅ *Usamah kemudian berangkat sebagai jendral dan saat itu Rasul Shallallahu alaihi wa sallam telah wafat. Meski demikian sebagian sahabat Anshar sempat meminta Usamah diganti karena faktor usia, tetapi Khalifah Islam pertama saat itu,Abu Bakar Shidiq tetap berpegang teguh pada keputusan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Bahkan Umar bin Khatab selaku utusan para sahabat mendapatkan kemarahan Abu Bakar atas usulan tersebut.*✅ *Kemenangan Usamah.**Usamah dan pasukannya terus bergerak dengan cepat meninggalkan Madinah. Setelah melewati beberapa daearah yang masih tetap memeluk Islam, akhirnya mereka tiba di Wadilqura. Usamah mengutus seorang mata-mata dari suku Hani Adzrah bernama Huraits. Ia maju meninggalkan pasukan hingga tiba di Ubna, tempat yang mereka tuju. Setelah berhasil mendapatkan berita tentang keadaan daerah itu, dengan cepat ia kembali menemui Usamah. Huraits menyampaikan informasi bahwa penduduk Ubna belum mengetahui kedatangan mereka dan tidak bersiap-siap. Ia mengusulkan agar pasukan secepatnya bergerak untuk melancarkan serangan sebelum mereka mempersiapkan diri. Usamah setuju. Dengan cepat mereka bergerak. Seperti yang direncanakan, pasukan Usamah berhasil mengalahkan lawannya. Hanya selama empat puluh hari, kemudian mereka kembali ke Madinah dengan sejumlah harta rampasan perang yang besar, dan tanpa jatuh korban seorang pun.*�� *Perkataan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam terbukti, ditangan Usamah pasukan Islam mampu mengalahkan pasukan Romawi. Bahkan pasukan Usamah membawa kemenangan yang gemilang melebihi perkiraan semua orang.*✔✔Sampai para sahabat berkata: "belum pernah terjadi suatu pasukan bertempur kembali dari medan tempur dengan selamat dan utuh (tanpa satu korban pun)".✅ Setelah menjalani hidupnya bersama para sahabat, Usamah bin Zaid wafat tahun 53 H / 673 M pada masa pemerintahan khalifah Mu’awiyah.

ﻭَﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ
Semoga bermanfaat.

DP BBM KATA MUTIARA